Jaman dahulu kala di khayangan tinggalah Dewa penguasa langit dan bumi.

Sang Dewa punya 4 putra.

Putra pertama sang Dewa adalah anak kembar, bernama Matahari 1 dan Matahari 2, putra ke-2 adalah Bintang dan putra ke-3 adalah Bulan.

Matahari diberi tugas untuk menyinari Bumi pada pagi sampai siang hari, Bintang bertugas menghiasi langit pada malam hari. Bulan bertugas menyinari Bumi pada malam hari.

Matahari selalu kompak menyinari bumi, tetapi karena bersinar bersama, bumi menjadi sangat panas, kering dan makhluk hidup di Bumi pada mati.

Sang Dewa meminta anak kembarnya untuk menghadap dan membicarakan tentang bagaimana sebaiknya Matahari bisa bersinar tanpa membakar Bumi.

Setelah melalui diskusi yang panjang, akhirnya salah satu dari matahari bersedia turun ke Bumi.

Maka jadilah dia bunga matahari.

Bunga Matahari ketika mekar selalu menghadap ke arah matahari terbit, konon kabarnya karena dia selalu ingin menyampaikan rasa rindunya pada saudara kembarnya.

Demikianlah asal usul bunga matahari.

(EWP15012022)